ALICE IOF

Silahkan klik Register bila anda belum terdaftar di Forum. Klik Login untuk masuk ke Forum.

Join the forum, it's quick and easy

ALICE IOF

Silahkan klik Register bila anda belum terdaftar di Forum. Klik Login untuk masuk ke Forum.

ALICE IOF

Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
ALICE IOF

Anime Lovers Independent CrEw X Indonesian Otaku Federation


    Twin's Fire

    Kazuma Ashford
    Kazuma Ashford
    Master Of Third Eye
    Master Of Third Eye


    Jumlah posting : 1345
    Points : 1401
    Reputation : 7
    Join date : 20.09.09
    Age : 29
    Lokasi : behind the lens

    Twin's Fire Empty Twin's Fire

    Post by Kazuma Ashford Sun May 02, 2010 6:37 am

    dari lagunya Servant Of Evil dan kawan kawan. tapi endingnya rada beda sih. latarnya juga beda. cekidooott!!! Twin's Fire 292757

    “Rin, Rin, di mana kamu?” Len mencari-cari Rin, saudara kembarnya di sekitar halaman belakang rumah mereka yang cukup luas. Mereka sedang bermain petak umpet dan Len yang saat ini berjaga. Sudah lima belas menit anak lelaki berusia 5 tahun itu mencari, tapi tak kunjung ketemu. “Riiiiiiinn.....” sahutnya lagi, tak ada jawaban. Dicarinya lagi saudara kembarnya itu di balik pepohonan, semak-semak, pepohonan, dan berbagai tempat tersembunyi lainnya di halaman, tak ada juga. Ini membuat Len khawatir.

    Len segera masuk ke dalam rumah, mencari baby sitter-nya, siapa tahu melihat Rin.
    “Nee-chan, lihat Rin?” tanyanya.

    “Rin? Sepertinya ia di kamar.”

    Langsung saja bocah itu mengambil langkah seribu menuju lantai dua, tempat kamar mereka berada, dengan kaki-kaki kecilnya. Sampai-sampai, baby sitter-nya yang sedang memasak merasa terganggu dengan suara gaduh dari kaki Len.
    “Rin!” seru Len sambil membuka pintu kamar mereka. Dilihatnya di situ, Rin dengan santainya mengobrak-ngabrik puzzle yang telah disusun Len tadi malam hingga berserakan di lantai.

    Tak ada yang dapat mengekspresikan wajah Len saat ini secara jelas. Bahkan Rin yang melihat langsung. Marah, kesal, emosi, semuanya menjadi satu. Pada akhirnya, Len hanya diam dan tersenyum pada adik kembarnya itu. Rin membalasnya dengan senyum yang polos, sangat polos dan tanpa dosa.

    Keesokan paginya.......

    “JANGAN!! JANGAN BAWA AKU PERGI!!!” terdengar teriakan dari lantai satu begitu Len bangun tidur. Itu suara Rin! Penasaran apa yang terjadi, Len segera turun ke bawah. Dilihatnya Rin sedang berusaha dibawa oleh orang-orang berbaju hitam.
    “RIIIIINN!!!” tanpa sadar Len mengeluarkan suaranya, lalu berlari menuju Rin yang hampir menuju pintu keluar rumah. Hampir saja anak berambut pirang itu menyentuh saudaranya, seseorang menarik masuk dirinya, ayahnya, ayah mereka. Kemudian membiarkan Rin dibawa oleh komplotan orang berbaju hitam tadi.

    Sesaat, keadaan sunyi. Len tidak bersuara sedikitpun walau air matanya menetes dari bola matanya yang berwarna biru. Ayah dua bersaudara itu masih menggenggam lengan anak lelakinya. Baby sitter tidak mampu berkata apapun, hanya mencari kesibukan di dapur dengan membuatkan sarapan.

    “Ayah.....” seru Len pelan. “Kenapa ayah membiarkan Rin dibawa pergi? Kenapa? Apa ia akan kembali lagi, ayah?” lanjutnya, kali ini dengan nada suara yang lebih tinggi.

    Lelaki yang wajahnya tidak jauh berbeda dengan anak lelaki satu-satunya itu hanya diam, kemudian menggelengkan kepalanya. Seakan tidak peduli dengan anaknya yang satu lagi itu dengan pertanyaan-pertanyaannya, ia pergi meninggalkan Len sendirian. Sesaat setelah itu, sang baby sitter menghampiri anak asuhnya dan memberikan sepiring sarapan dan segelas susu.

    bakal UPDATE

      Waktu sekarang Thu Nov 21, 2024 3:47 pm